Bengkulu, beritapemerhatikorupsi.id – Berdasarkan Permendes PDTT Nomor 7 Tahun 2024 tentang Rincian penggunaan Dana Desa tahun 2024, maka di tahun 2024 terdapat 4 pokok penggunaan Dana Desa, diantaranya adalah Pemulihan ekonomi, ketahanan pangan dan hewani serta pencegahan dan penurunan angka stunting.
Dalam meningkatkan sarana dan prasarana di pedesaan, Pemerintah Desa Selubuk Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, diduga telah melaksanakan pembangunan rabat beton Jalan Usaha Tani (JUT) di lokasi Kadun satu, dan melaksanakan pembangunan pembuatan sumur bor dengan jumlah 5 titik di lokasi yang berbeda, Minggu (3/11/2024).
Pelaksanaan pembangunan pembuatan sumur bor di desa Selubuk juga pembangunan rabat beton jalan usaha tani JUT yang berlokasi di Kadun satu, juga pembangunan sumur bor 5 titik Dengan lokasi yang berbeda.
Pembangunan Rabat beton dengan volume, 225 M dengan pagu anggaran. Dana Desa Rp198.560.000. tahun 2024.
Pembangunan pembuatan sumur bor air bersih milik Desa diduga ada 5 titik lokasi yang berbeda, di Kadun satu, dua dan tiga menelan anggaran sangat fantastis mencapai ratusan juta rupiah, dengan nilai pagu anggaran Rp176.378.360.00. untuk anggaran per titiknya diduga mencapai Rp35.000.000.
Namun jika melihat fisik bangunan hanya memakai 1 tiang penahan dan di cor di atas hanya untuk penahan sebuah tekmond ukuran kapasitasnya sangat berat, juga 1 unit kwh meter PLN hal ini diduga sangat tidak masuk akal terindikasi di mark up, agar dapat menambah penghasilan lebih.
Pasalnya berdasar pantauan awak media di lapangan bersama Ketua DPD LSM Garda Provinsi Bengkulu, pembangunan di Desa Selubuk tersebut, terlihat jalan rabat beton diduga belum lama selesai di kerjakan beberapa bulan yang lalu sudah mengalami retak memanjang mengakibatkan bisa patah ada di beberapa titik badan jalan.
Berdampak tidak dapat bertahan lama di manfaatkan oleh masyarakat, dalam pengerjaan pembangunan tersebut semakin kuat dugaan tidak sesuai dengan Rab.
Lebih lanjut berdasarkan data yang terhimpun di lapangan, awak media langsung menuju ke kantor Desa, guna konfirmasi berdasarkan pantauan di lapangan terkait pembangunan jalan rabat beton dan pembangunan pembuatan sumur bor, juga beberapa kegiatan lainnya pada Kamis (25/10) pukul 14.00 wib.
Setiba di kantor Desa, namun sangat di sayangkan Kepala Desa tidak berada di tempat, awak media hanya bertemu perangkat Desa sebagai Kasi pemerintahan guna untuk perimbangan dalam pemberitaan.
Saat di wawancarai awak media, Ibu Oma Susanti terkait kegiatan pembangunan fisik DD pada tahun 2024, juga menanyakan Kepala Desa, Ibu Oma Susanti menjelaskan diduga PJs Kades tadi ada masuk kantor mungkin sudah pulang, namun kalau masalah kegiatan pembangunan fisik tahun ini ada beberapa item, ada rabat beton jalan usaha tani yang berlokasi di Kadun satu, ada juga pembangunan pembuatan sumur bor air bersih untuk masyarakat milik Desa, diduga untuk pembangunan sumur bor ada 5 titik lokasi yang berbeda-beda, ada di Kadun satu, dua dan tiga masih ada yang lain, jelasnya.
Ketika dilihat dilapangan kondisi fisik jalan rabat beton yang menelan anggaran cukup fantastis mencapai ratusan juta rupiah, diduga selesai dikerjakan beberapa bulan lalu sudah mengalami retak-retak di beberapa titik badan jalan, diduga pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan Rab.
Begitu pun juga pembangunan pembuatan sumur bor peningkatan air bersi untuk masyarakat milik Desa, terlihat kondisi fisik bangunan yang seperti itu diduga sangat tidak masuk akal hingga menelan anggaran mencapai ratusan juta rupiah di 5 titik lokasi yang berbeda, diduga untuk per titiknya menelan anggaran yang di alokasikan mencapai Rp35.000.000.000, untuk per titiknya terendus semakin kuat dugaan adanya indikasi mark up untuk menambah keuntungan pribadi dan kelompok.
Terpisah di waktu yang berbeda awak media kembali mencoba untuk konfirmasi kepada PJs Kades Selubuk, melalui pesan singkat whatsapp guna untuk perimbangan dalam pemberitaan terkait dengan pembangunan rabat beton dan sumur bor, beliau dengan singkat membalas melalui pesan whatsapp iya tidak usah di naikan dulu pak.
Dalam hal ini diharapkan agar kiranya pihak yang berwenang dan berkompeten, dan instansi terkait lainnya dapat memantau langsung di lapangan terkait, pembangunan rabat beton, dan sumur bor di Desa Selubuk.
(Sulaidi/Adi)