Kemudian Diki Suprapto selaku pengurus LAKRI Kota/Kabupaten Tasikmalaya, dalam audiensi tersebut menyampaikan, “Jangan sampai sekolah itu dijadikan alat berbisnis untuk mencari keuntungan bagi pribadi atau golongan tertentu,

Tanpa memikirkan seperti apa keadaan perekonomian para orang tua anak didik sekarang ini, karena masih banyak orang tua anak didik yang untuk makan mereka masih menunggu bantuan dari pemerintah,

Ia pun menambahkan kegiatan Study Tour, Perpisahan atau Kelulusan serta seragam pakaian ditiap sekolah itu harus disesuaikan dengan keadaan perekonomian para orang tua anak didik.
Kegiatan Kelulusan/Pelepasan Siswa dengan diadakan di Gedung Mewah sungguh sangat ironis, kenapa tidak memanfaatkan fasiltas gedung sekolah itu sendiri sehingga tidak memberatkan biaya kepada orang tua siswa. Ungkap Diki

Serta kesenjangan sosial didalam sekolah ataupun antar sekolah, juga fasilitas sekolah baik itu yang dinamakan sekolah favorite ataupun bukan sama-sama menerima berbagai macam bantuan dari pemerintah dan milik negara.

Jangan sampai karena hal tersebut para anak didik menjadi minder atau jadi bahan bully oleh anak yang tergolong mampu, sehingga dapat mengganggu perkembangan psikologis anak yang kurang atau tidak mampu bahkan menjadi putus sekolah. Pungkasnya