Babar, beritapemerhatikorupsi.id – Polres Bangka Barat, terus memburu dua pelaku pembunuhan, Jamal Abdul Nasser (65), warga Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dia ditemukan tewas mengenakan dengan tangan terikat dan tubuh penuh luka memar pada Juni 2024 lalu di pinggir Jalan Lintas Pelabuhan Tanjung Api-api, Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam kasus ini, Polres Bangka Barat telah menetapkan tiga tersangka yaitu Litya (35), Trimartin, dan Sandra.

Litya telah diamankan pada Rabu (15/10/2025), sementara suami Litya, Trimartin, dan Sandra masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha, menjelaskan pihaknya meminta kedua tersangka segera menyerahkan diri ke Polres atau kantor polisi terdekat.

Ia mengatakan dari hasil penyelidikan kedua DPO berada di Desa Batu Gajah, Kecamatan Rumpit, Kabupaten Musirawas Utama, Sumael.

” Kami masih melakukan penyelidikan dan terus memburu kedua pelaku ini kerena kasus ini menyangkut pembunuhan, ” kata Pradana, Jumat, 17 Oktober 2025 saat Konferensi Pers.

Lebih lanjut, Ia menambahkan korban hubungan antara korban dan pelaku hanya sebatas kenal biasa Para pelaku sebelumya pernah diajak jalan – jalan ke tempat wisata oleh korban.

Namun, pada hari kejadian, tersangka mengundang korban ke kontrakan dengan niat jahat untuk menghabisi korban sekaligus merampok harta bendanya.

” Tidak ada indikasi lain dalam kasus ini, murni direncanakan untuk pembunuhan dan perampokan, ” katanya.

Ia menyatakan rencana pembunuhan sudah disusun lima hari sebelum kejadian oleh ketiga tersangka tersebut.

” Rencana sudah dibuat, Tugas Lidya untuk mengundang korban ke kontrakan dan korban datang ke kontrakan, dan ingin menumpang sholat maghrib, Kemudian di dalam kamar sudah ada dua tersangka lainnya, ” jelasnya.

Setelah dibunuh, ia mengungkapkan jenazah korban dibungkus dengan kasur dan dimasukkan ke dalam mobil lansung menuju Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).

” Pas korban masuk kamar lansung dihabisi ditempat, Kemudian, dibungkus dengan kasur dan di masukan ke dalam mobil terus di bawa ke Palembang dan di buang di pinggir jalan lintas pelabuhan tanjung api – api, ” tungkasnya.

( Jamalludin )