Bengkulu Utara, beritapemerhatikorupsi.id – Sekretariat Bersama Media Bengkulu Utara (Sekber BU) diduga kuat tidak transparan, dalam pengelolaan anggaran dana publikasi media, yang tergabung kerjasama kepada pemerintah desa tahun 2024 yang sudah memasuki tahun 2025.

Sampai hari ini tidak ada kejelasan terkait transparansi uang kas Sekber, Desa yang sudah melakukan pembayaran publikasi kegiatan desa tahun 2024, yang telah bergabung MoU kerjasama publikasi melalui Sekber media sampai hari ini masih belum ada kejelasan.

Pasalnya beberapa media yang tergabung di Sekber, kembali mendatangi kantor sekretariat bersama guna mempertanyakan terkait kejelasan, pembayaran publikasi kepada media yang telah tergabung mempublikasikan kegiatan desa-desa yang telah tergabung di Sekber BU.

namun sangat disayangkan tak kunjung menemukan titik terang, dan kejelasan yang di harapkan guna meminta untuk transparansi angaran yang sudah masuk ke rekening Sekber, pembayaran kepada media yang tergabung.

Namun tak menemukan kejelasan sehingga beberapa perwakilan dari media yang tergabung mendatangi Polres Bengkulu Utara, untuk melaporkan atas dugaan penggelapan dana publikasi di Sekber BU yang nilainya cukup fantastis hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Dugaan penggelapan anggaran publikasi media, berawal dari ketidak transparansi anggaran publikasi yang masuk ke rekening Sekber BU, hingga membuat anggota sangat Kecewa, saat beberapa anggota Sekber BU meminta print out uang masuk dan keluar dalam organisasi tersebut.

Saat dikonfirmasi, staf Sekber BU diduga beralasan printer rusak dan belum ada izin dari pimpinan Redaksi Sekber BU.

“Printer rusak tunggu diperbaiki,” ungkap staf Sekber BU diruang kerjanya senin (6/1/2024).

Tak sampai disitu, beberapa anggota Sekber Bu meminta data tersebut di print ke percetakan yang ada disekitarnya. Bendahara dan staf diduga kembali beralasan, belum ada izin dari pimpinan.

Sehingga dugaan penggelapan dana publikasi media tersebut semakin kuat dugaan untuk dijadikan kepentingan pribadi.

“Belum ada izin dari pimpinan, tunggu Alva Tomi,” tambahnya.

Berdasarkan sejak bulan Juli 2024 seluruh anggota Sekber BU 24 media yang tergabung berharap rapat transparansi anggaran, namun rapat tersebut selalu molor hingga sabtu kemarin.

Namun Ironisnya hasil rapat tersebut diduga kuat tidak sinkron dengan data sebelumnya, sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan real berdasarkan print out uang masuk dan keluar dalam organisasi Sekber BU tersebut. Hingga persoalan ini berujung dilaporkan ke Polres Bengkulu Utara.

(Sulaidi/Tim)