Belitung Timur, beritapemerhatikorupsi.id – Warga penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Belitung Timur dari Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bangka Belitung, mengungkapkan kekecewaannya terkait proyek yang dibiayai oleh dana APBD Provinsi Bangka Belitung sebesar Rp 3 Miliar.

Proyek yang dikerjakan oleh Kontraktor CV. Boemi Berlian ini diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

Menurut informasi yang dihimpun media ini, proyek ini seharusnya selesai pada 28 Januari 2024 Namun hingga kini, dari 40 unit rumah. yang direncanakan hanya 22 unit yang selesai dan telah ditempati oleh warga.

Sisanya sebanyak 18 unit, masih dalam tahap pekerjaan hingga saat ini. Berdasarkan pentaun pada Rabu 15 Januari 2025 terlihat banyak perkerjaan yang belum rampung.

Beberapa bagian yang masih belum dikerjakan bagian dalam plafon, WC dan septic tank, Tak hanya itu, ditemukan juga daun pintu rumah yang terbuat dari bahan triplek padahal dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya) jelas proyek tersebut harus menggunakan pintu berbahan kayu bukan triplek.

Warga penerima bantuan pun merasa kecewa dengan molornya perkerjaan dan buruknya kualitas bangunan rumah. Beberapa di antaranya mengeluhkan atap yang sudah bocor akibat buruknya perencanaan dan kualitas pekerjaan serta banyak kerusakan pada kunci pintu.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menggukapkan, “Rumah banyak yang atapnya bocor, dan kunci pintu rusak Bahkan ada 4 unit rumah yang kebanjiran saat hujan datang kami minta agar segera diperbaiki,” tegas penghuni.

Saat dikonfirmasi, PPK proyek Arif melalui pesan singkat Whatsapp pada Rabu, 15 Januari 2025, menegaskan bahwa perkerjaan akan terus dilanjutkan hingga selesai, “Akan terus dikerjakan sampai selesai,” tegas Arif.

Ia juga menyebutkan bahwa menginventarisir pekerjaan yang masih cacat mutu dan meminta kontraktor untuk segera memperbaikinya, Arif berharap semua warga penerima dapat menempati rumah mereka pada tanggal 14 Januari 2025, meski kenyataan yang ada jauh dari harapan.

Dengan adanya masalah ini, warga berharap agar pihak terkait segera menindaklanjuti dan memastikan kualitas rumah yang layak huni sesuai dengan yang dijanjikan.

Jamalludin