Jakarta – Rumah Djiaw Kie Siong di Karawang, Jawa Barat menjadi bagian penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Siapa Djiaw Kie Siong, si pemilik rumah?
Djiaw lahir di Pisangsambo, Tirtajaya, Karawang, pada tahun 1880. Meskipun seorang petani keturunan Tionghoa, namanya tercatat dalam sejara.
Karena rumahnya di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Karawang, menjadi tempat penting dalam peristiwa kemerdekaan Indonesia.
Pada 16 Agustus 1945, Sukarno dan Mohammad Hatta diinapkan di rumah Djiaw oleh golongan pemuda, antara lain Adam Malik, Chaerul Saleh, dan Sukarni. Kedua tokoh itu diculik dan didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Rumah Djiaw Kie Siong juga menjadi tempat penyusunan naskah proklamasi. Pada 15 Agustus 1945, Bendera Merah Putih dikibarkan oleh para pejuang setempat, yang yakin kemerdekaan akan segera diumumkan.
Awalnya, rencana untuk membacakan proklamasi dilakukan di rumah ini pada 16 Agustus. Namun, sore harinya, Ahmad Subardjo datang dan mengajak Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta untuk membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945.
Selain Sukarno dan Hatta, rumah Djiaw juga ditinggali oleh tokoh-tokoh lain seperti Sukarni, Yusuf Kunto, dr. Sutjipto, Ibu Fatmawati, dan Guntur Sukarnoputra dari 14 hingga 16 Agustus 1945.
Rumah itu dipilih atas saran Kapten Marsin, seorang teman Djiaw dan anggota PETA.
Menurut Bu Yanto, cucu Djiaw Kie Siong, kakeknya yang akrab dipanggil “Babah” dikenal sebagai sosok yang murah hati.
Meskipun tidak terlibat langsung dalam peristiwa tersebut, ia ikhlas menyediakan rumahnya sebagai tempat perlindungan bagi para tokoh nasional.
Djiaw Kie Siong wafat pada tahun 1964. Meski tidak banyak dikenal dalam sejarah resmi, jasanya diakui oleh Mayjen Ibrahim Adjie, Pangdam Siliwangi kala itu, yang memberinya piagam penghargaan pada tahun 1961 atas dukungannya terhadap perjuangan kemerdekaan.
Kini, rumah Djiaw Kie Siong menjadi tujuan wisata sejarah yang populer, menarik banyak pengunjung, termasuk sejarawan. Tidak hanya dari sekitar Karawan dan Jakarta, namun pengunjung juga datang dari kota lain.
“Suasana di dalam sangat enak dan adem, mungkin karena masih bilik dan lantai ubin yang bikin adem,” kata Suparyanto, pengunjung asal Pacitan, Jawa Timur, dalam perbincangan pada awak media.
Pengunjung dari Bekasi juga mengapresiasi kebersihan halaman depan rumah tersebut.
“Kebersihannya cukup terjaga, apalagi halaman depannya,” kata Arimbi, pengunjung lain.
Para pengunjung tidak dipungut biaya untuk masuk ke dalam rumah itu. Hanya saja, mereka memberikan donasi untuk perbaikan fasilitas seperti mushola dan toilet di belakang rumah.
Selain penyuka sejarah, komunitas pecinta alam juga sering mengadakan acara dirumah bersejarah itu. Mereka berkontribusi dengan menyediakan tempat sampah di area rumah.
Djiaw Kie Siong meninggalkan pesan kepada keluarganya untuk selalu menjaga rumah sebagai bentuk pengabdian terhadap sejarah bangsa, tanpa meminta imbalan apa pun. Hingga kini, rumah tersebut tetap menjadi saksi bisu peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
KABAR DESA
Pembuatan Sumur Bor di Desa Kota Agung Diduga Mark Up Dana Desa 2024
Diduga Sekber BU Tidak Transaparan Pengelolaan Anggaran Dana Publikasi Desa
Tiga Paket Program Pembangunan Rabat Beton Paud, Diduga Mark-up DD TA 2024
Beredar Video Viral Diduga Debt Collector Tarik Paksa Motor di Jalan Raya
Pekerja Mengeluhkan Upah Gaji, Diduga Mark-up Pembangunan Jalan Rabat Beton
Minimnya Pengawasan dari Penyedia Proyek Diduga Pekerja Abaikan K3
Pembangunan Penambahan Ruang Baru RSTG Diduga Kuat Sengaja Abaikan K3
Pemerintah Desa Jumat Serahkan Bantuan BLT DD Kepada 23 KPM
Diduga Kantor Desa Saat Jam Kerja Tidak Ada Pelayanan atau Tutup
Maju Pilgub, Bupati Bengkulu Utara Masih Banyak Pr yang di Tinggalkan
Pemerintah Desa Simpang Ketenong Giat Pelaksanaan Titik Nol Jalan JUT
Oknum Kepala Desa Penum Diduga Intimidasi Wartawan saat Dikonfirmasi
Pemerintah Desa Pagar Banyu Salurkan 12 KPM BLT-DD Triwulan 1 Tahun 2024
Pemdes Lebong Tandai Bagikan BLT DD Tahun 2024
Pemerintah Desa Sido Luhur Bagikan Bantuan BLT DD Tahap 3 Tahun 2024
Material Proyek Rehabilitasi Kolam Benih DKP dan K3 Jadi Sorotan
Pemdes Air Merah Mengadakan Pelatihan Ketahanan Pangan Tahun 2024
Kepala Desa Wonoharjo Hariyanto Meresmikan Gedung Baru Posyandu.
Pemdes Suka Makmur Mengadakan Pelatihan Penanggulangan Penyakit Menular.
Pemerintah Desa Teluk Ajang Salurkan BLT DD Bulan Juni Juli Tahun 2024
Pemerintah Desa Jogja Baru Gelar Pelatihan Peningkatan SISKEUDES,
Pemdes Retes Air Padang Laksanakan Penyuluhan Hukum untuk Masyarakat
Wali Murid MAN 2 Bengkulu, Menjerit Mahalnya Biaya PPDB 2024-2025
Pemerintah Desa Kembang Manis Salurkan BLT Dana Desa Kepada 6 KPM
Pemdes Gunung Besar Arma Jaya Melaksanakan Pembinaan Program PKK
Kesehatan
6 Cara untuk Menjaga Kesehatan dan Kebugaran Tubuh
Manfaat Air Cucian Beras Digunakan pada Wajah dan Rambut
Viral Labu Siam Bakar Bisa Obati Penyakit Asam Urat, Ini Kata Dokter
5 Buah yang Bisa Meningkatkan Daya Ingat, Cegah Pikun di Usia Muda
10 Buah ini Ampuh Bakar Lemak Perut, Perut Jadi Rata
Disinyalir Karena Berhenti Kerja, Andri WK Laporkan Pj. Sekda Tuba ke Bawaslu Lampung
Sejumlah Perwira di Polda Sumsel Dirotasi, IPTU Joharmen, SH., MSi Jabat Kapolsek Sanga Desa
AHY Bakal Tindak Tegas Semua Mafia Tanah, Termasuk Pejabat Pemerintah
Wakapolri: Komjen Pol Agus Andrianto SH.MH Angkat Bicara Wartawan Tak Bisa Dijerat dengan Rana Pidana dan UU ITE
Tim Satgas PKH Amankan Lagi 9 Excavator di Hutan Lubuk, TY Diduga Sang Pemilik
Masyarakat Menanti Janji Kapolres Bangka Barat akan menindaklanjuti Aktivitas Tambang Ilegal
Kepala KPH Sungai Sambulan Mardiansyah Telah Diperiksa Intensif Penyidik Kejati Babel Bersama Herman Fu
Penertiban Gabungan di IUP PT Timah, Penambang Ilegal Bongkar Ponton Secara Kooperatif
