Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi sejumlah pesan kepada masyarakat agar terhindar dari praktik mafia tanah yang masih marak terjadi di Indonesia.
Pertama, ia mengimbau kepada seluruh pemilik tanah untuk segera membuat sertifikat. Ia memastikan saat ini proses pembuatan sertifikat tanah itu sudah sangat mudah dan cepat.
Selain itu dengan adanya program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap), ia menjamin tidak akan ada pungutan liar selama proses pembuatan sertifikat. Sehingga masyarakat tidak perlu ragu atau takut membuat dokumen kepemilikan tanah itu.
“Segera daftarkan lah tanah Bapak dan Ibu sekalian. Buat sertifikat-nya mudah sekarang, cepat, dengan program PTSL tidak dipungut biaya aneh-aneh, datanglah ke kantor-kantor pertanahan BPN setempat di mana Bapak Ibu berada.
Insya Allah kami layani dengan baik,” kata AHY dalam konferensi pers pengungkapan kejahatan pertanahan di Provinsi Jambi, Selasa 25/6/24 yang lalu.
Menurutnya dengan dokumen kepemilikan ini, terbukti para korban mafia tanah mampu menyelamatkan aset-aset mereka. Sebab ada bukti fisik kepemilikan yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Terbukti dari yang saya sampaikan tadi, dari sertifikat asli yang dimiliki oleh para korban itu bagaimana pun telah mampu menyelamatkan aset-aset yang dimiliki,” ucapnya.
Lebih lanjut, AHY juga meminta kepada masyarakat untuk tidak memberikan atau meminjamkan sertifikat tanahnya kepada siapapun, termasuk orang terdekat. Sebab selama ini, pelaku mafia tanah merupakan orang terdekat korban.
“Kedua, jika sudah memiliki sertifikat, jangan sembarangan diberikan atau dipinjamkan kepada siapapun yang tidak berwenang atau berhak,” kata AHY.
“Mohon maaf, sering kali yang menjadi pelaku itu ada di sekitar korban. Bukan berarti kita curiga kepada orang terdekat kita, tapi banyak sekali laporan itu diawali dari orang-orang terdekat kita sendiri. Bisa itu keluarga kita, bisa itu orang di rumah kita, asisten kita dan lain sebagainya,” jelasnya lagi.
Dengan begitu sertifikat tanah yang dimiliki dapat terlindungi dan mencegah terjadinya pemalsuan dan penggandaan dokumen yang sering kali menjadi modus utama para mafia tanah.
“Ketiga, sudah punya sertifikat, jangan terlantarkan lahan kita, cek tanah kita. Jangan biarkan bertahun-tahun tidak ada yang menghuni kemudian tidak ada yang mengolahnya atau memanfaatkannya terus juga tidak ada batas-batasnya. Kalau bisa kita segera pasang patok-patok batas, yang lebih permanen lebih bagus lagi, agar tidak mudah digeser,” imbau AHY.
Terakhir, jika masyarakat masih menjadi korban para mafia tanah, AHY meminta untuk segera melaporkan kasus tersebut. Dengan begitu pemerintah bisa dengan segera melakukan penyelidikan.
“Keempat, jika semua itu sudah kita lakukan tapi masih diserobot orang lain, segera laporkan. Jangan ragu-ragu, jangan segan-segan, jangan sungkan-sungkan, datanglah ke kantor-kami kami terutama ke kantor Satgas Mafia Tanah,” pungkasnya.
KABAR DESA
Pembuatan Sumur Bor di Desa Kota Agung Diduga Mark Up Dana Desa 2024
Diduga Sekber BU Tidak Transaparan Pengelolaan Anggaran Dana Publikasi Desa
Tiga Paket Program Pembangunan Rabat Beton Paud, Diduga Mark-up DD TA 2024
Beredar Video Viral Diduga Debt Collector Tarik Paksa Motor di Jalan Raya
Pekerja Mengeluhkan Upah Gaji, Diduga Mark-up Pembangunan Jalan Rabat Beton
Minimnya Pengawasan dari Penyedia Proyek Diduga Pekerja Abaikan K3
Pembangunan Penambahan Ruang Baru RSTG Diduga Kuat Sengaja Abaikan K3
Pemerintah Desa Jumat Serahkan Bantuan BLT DD Kepada 23 KPM
Diduga Kantor Desa Saat Jam Kerja Tidak Ada Pelayanan atau Tutup
Maju Pilgub, Bupati Bengkulu Utara Masih Banyak Pr yang di Tinggalkan
Pemerintah Desa Simpang Ketenong Giat Pelaksanaan Titik Nol Jalan JUT
Oknum Kepala Desa Penum Diduga Intimidasi Wartawan saat Dikonfirmasi
Pemerintah Desa Pagar Banyu Salurkan 12 KPM BLT-DD Triwulan 1 Tahun 2024
Pemdes Lebong Tandai Bagikan BLT DD Tahun 2024
Pemerintah Desa Sido Luhur Bagikan Bantuan BLT DD Tahap 3 Tahun 2024
Material Proyek Rehabilitasi Kolam Benih DKP dan K3 Jadi Sorotan
Pemdes Air Merah Mengadakan Pelatihan Ketahanan Pangan Tahun 2024
Kepala Desa Wonoharjo Hariyanto Meresmikan Gedung Baru Posyandu.
Pemdes Suka Makmur Mengadakan Pelatihan Penanggulangan Penyakit Menular.
Pemerintah Desa Teluk Ajang Salurkan BLT DD Bulan Juni Juli Tahun 2024
Pemerintah Desa Jogja Baru Gelar Pelatihan Peningkatan SISKEUDES,
Pemdes Retes Air Padang Laksanakan Penyuluhan Hukum untuk Masyarakat
Wali Murid MAN 2 Bengkulu, Menjerit Mahalnya Biaya PPDB 2024-2025
Pemerintah Desa Kembang Manis Salurkan BLT Dana Desa Kepada 6 KPM
Pemdes Gunung Besar Arma Jaya Melaksanakan Pembinaan Program PKK
Kesehatan
6 Cara untuk Menjaga Kesehatan dan Kebugaran Tubuh
Manfaat Air Cucian Beras Digunakan pada Wajah dan Rambut
Viral Labu Siam Bakar Bisa Obati Penyakit Asam Urat, Ini Kata Dokter
5 Buah yang Bisa Meningkatkan Daya Ingat, Cegah Pikun di Usia Muda
10 Buah ini Ampuh Bakar Lemak Perut, Perut Jadi Rata
Disinyalir Karena Berhenti Kerja, Andri WK Laporkan Pj. Sekda Tuba ke Bawaslu Lampung
Sejumlah Perwira di Polda Sumsel Dirotasi, IPTU Joharmen, SH., MSi Jabat Kapolsek Sanga Desa
AHY Bakal Tindak Tegas Semua Mafia Tanah, Termasuk Pejabat Pemerintah
Wakapolri: Komjen Pol Agus Andrianto SH.MH Angkat Bicara Wartawan Tak Bisa Dijerat dengan Rana Pidana dan UU ITE
Kecelakaan di Jalan Raya Lubuk Besar, Satu Pelajar Meninggal Dunia
Ini Lah Wajah 2 Orang Buronan Kasus Pebunuhan Sadis di Mentok
Kapolres Bangka Barat Desak Dua Tersangka Pembunuhan Sadis Jamal Abdul Nasser Segera Menyerah Diri
Diduga Oknum PU BBWS VIII, Ada Main Proyek Normalisasi Parit, Excavator Pakai BBM Oplosan
