Jakarta – Nabi Sulaiman AS disebutkan sebagai sosok manusia yang memiliki kekayaan berlimpah. Allah SWT menganugerahkan kekuasaan dan kekayaan kepada Nabi Sulaiman usai ia berdoa.

Dikutip dari buku Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman: Amalan-amalan Pelimpah Rezeki Nabi Sulaiman oleh Muhammad Gufron Hidayat, disebutkan bahwa dengan anugerah kekayaan yang diberikan Allah SWT, Nabi Sulaiman menjadi sosok yang semakin bertakwa.

Disebutkan pula bahwa Nabi Sulaiman merupakan orang terkaya di muka bumi ini.

Allah SWT Maha Kaya, dengan mudah Dia memberikan kekayaan kepada siapapun yang dikehendaki. Nabi Sulaiman merupakan contoh bagaimana Allah SWT menjadikan makhluknya sebagai seorang kaya raya dan memiliki kekuasaan yang tidak ada tandingannya.

Kendati demikian, Nabi Sulaiman senantiasa bersyukur sehingga kekayaan yang dimilikinya penuh dengan keberkahan.

Dalil Kekayaan dan Kekuasaan Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman pernah memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk diturunkan mukjizat dan harta kekayaan yang melimpah. Dalam Al-Qur’an surat An Naml ayat 35, Allah SWT berfirman:

وَإِنِّى مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِم بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌۢ بِمَ يَرْجِعُ ٱلْمُرْسَلُونَ

Arab-Latin: Wa innī mursilatun ilaihim bihadiyyatin fa nāziratum bima yarji’ul-mursalụn

Artinya: Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu”.

Bukan hanya anugerah berupa harta kekayaan, Nabi Sulaiman juga pernah memohon kepada Allah SWT agar diberikan kerajaan yang tidak pernah diperoleh oleh siapapun. Allah SWT kemudian mengabulkan doa Nabi Sulaiman dan memberinya kerajaan tersebut.

Diceritakan dalam surat An-Naml ayat 17, kekuasaan Nabi Sulaiman bahkan meliputi tentara yang terdiri dari jin, manusia dan burung.

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ

Artinya: “Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) (QS An-Naml: 17)

Keinginan Nabi Sulaiman untuk memiliki kerajaan yang luar biasa bertujuan untuk memudahkan penyebaran dakwah di muka bumi. Dengan kekayaan dan kekuasaan ini, Nabi Sulaiman sama sekali tidak menyombongkan diri.

Doa Nabi Sulaiman Memohon Kekayaan

Nabi Sulaiman Memohon doa agar diberi kekayaan melimpah usai diterpa ujian yang diberikan Allah SWT.

Pada suatu hari, kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki Nabi Sulaiman membuatnya lalai. Kisah tersebut kemudian diabadikan dalam surah Sad ayat 31-35 yang menyebutkan, Nabi Sulaiman terlena dengan pesona kuda-kuda yang dimilikinya hingga lalai untuk berzikir di waktu Ashar.

“Ketika dipertunjukkan kepada (Nabi Sulaiman) sore hari antara waktu Ashar dan Maghrib, sebagian kekayaannya yaitu, kuda-kuda yang indah, jinak, dan memesona ketika berhenti sambil mengangkat salah satu kakinya dan cepat waktu berlari,” tulis Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Lubab Jilid 3.

“Sedemikian memesonanya (kuda tersebut) sehingga Nabi Sulaiman AS lupa berzikir atau salat Ashar,” tambah Quraish Shihab.

Nabi Sulaiman AS pun kemudian diberikan ujian oleh Allah SWT berupa sakit keras yang menghilangkan kekuatannya. Allah SWT berfirman dalam surah Sad ayat 34 yang berbunyi,

وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ

Arab-Latin: Wa laqad fatannā sulaimāna wa alqainā ‘alā kursiyyihī jasadan summa anāb

Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah menguji Sulaiman dan Kami menggeletakkan(-nya) di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat,”

Nabi Sulaiman pun memanjatkan doa pada Allah SWT. Doa inilah yang kemudian dikenal sebagai doa Nabi Sulaiman untuk kekayaan melimpah ruah.

Doa Nabi Sulaiman untuk kekayaan melimpah ruah:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ

 الْوَهَّابُ

Bacaan latin: Rabbi ighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba’dii innaka anta lwahhaab

Artinya: “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

Doa Nabi Sulaiman tersebut ditafsirkan Quraish Shihab sebagai bentuk kekhawatiran Nabi Sulaiman kepada umat setelahnya. Beliau khawatir umatnya akan jauh lebih lalai bila dianugerahi kekayaan seperti yang diterimanya.

Sebab itulah, doa Nabi Sulaiman untuk kekayaan melimpah tersebut adalah bentuk mukjizat dari Allah SWT dan bukan merupakan doa yang dapat ditiru oleh orang lain.

Kekayaan Nabi Sulaiman di Bumi terbilang sangat banyak namun tidak ada artinya apa-apa jika dibandingkan dengan kekayaan yang dimiliki Allah SWT. Hal inilah yang kemudian menjadikan Nabi Sulaiman tetap bersikap rendah hati.

Bagaimana pun kayanya Nabi Sulaiman, dia tetap manusia biasa yang tidak boleh dijadikan tempat bergantung. Semoga dari kisah Nabi Sulaiman kita bisa memetik hikmah bahwa pemilik segala kekuasaan dan kekayaan hanyalah Allah SWT.