Perkembangan teknologi informasi yang pesat tersebut harus betul-betul kita arahkan, kita manfaatkan ke arah yang positif, ke arah untuk kemajuan bangsa kita.

Untuk menambah pengetahuan, memperluas wawasan, menyebarkan nilai-nilai positif, nilai-nilai optimisme, nilai-nilai kerja keras, nilai-nilai integritas dan kejujuran, nilai-nilai toleransi dan perdamaian, nilai-nilai solidaritas dan kebangsaan.

Bisnis media dengan berita online kini marak, yang memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi.

Dengan teknologi masa kini, masyarakat banyak menggunakan media online dalam mengakses informasi termasuk berita online. Mayoritas masyarakat Indonesia memanfaatkan media daring untuk mendapatkan akses berita online dengan televisi di posisi selanjutnya.

Seiring berkembangnya waktu, persaingan bisnis media digital, khususnya berita online semakin ketat.

Dari Dewanpers.or.id tercatat pada tahun 2020 yang lalu, terdaftar 1.647 portal berita online yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan itu belum termasuk yang tidak terdaftar, tentunya hal tersebut menunjukan ketatnya persaingan bisnis media dengan berita online.

Lalu bagaimana cara untuk tetap bertahan dalam persaingan tersebut?

Membahas mengenai persaingan berita online yang semakin pesat, ada hal yang perlu diperhatikan, salah satunya konten yang sesuai dengan kode etik jurnalistik, beberapa hal lainnya yang sangat penting untuk diperhatikan agar situs berita online bisa bersaing, dengan teknologi web dan infrastrukturnya harus selalu ditingkatkan.

Agar pembaca nyaman dan berujung pada pendapatan iklan yang maksimal sehingga bisa bertahan di tengah persaingan yang ketat ini.

Persaingan berita online yang ketat seperti ini, tidak cukup untuk menghilangkan jurnalis gadungan yang kurang kreatif, ada cara untuk menarik informasi yang sangat disayangkan keberadaan dan momentumnya.

Makanya harus memiliki inovasi dan solusi dalam mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah dengan mengadakan Pelatihan Content Creator.

Kemudian dalam memberantaskan berita yang kurang berkualitas, apalagi berita hoaks, jika dalam Pelatihan Content Creator nantinya penulis di latih untuk memahami kode etik jurnalistik atau pedoman media siber.