“Padahal kami di Muhammadiyah, sangat ingin membangun iklim perpolitikan pemilu yang damai, pemilu yang sejuk, dan pemilu yang santun. Oleh karena itu Pemuda Muhammadiyah sangat tidak setuju dengan pemberitaan tersebut, karena memang tidak ada ringkasannya, sebab Muhammadiyah sesuai dengan fatsun politiknya adalah politik yang untuk semua pasangan calon, dan semua pasangan politik,” tuturnya. 

Musa berharap, jangan sampai adanya pemberitaan tersebut justru membuat iklim pemilu di Kota Surabaya menjadi tidak nyaman. Karena penghargaan yang diberikan oleh Pemuda Muhammadiyah kepada Wali Kota Eri tersebut murni karena faktor yang diberikan, bukan karena adanya faktor politik, maupun hal lainnya. 

“Karena ini murni diberikan penghargaan kepada Pak Wali sebagai bapake arek-arek Suroboyo yang begitu intens dengan semua gerakan ormas, gerakan kepemudaan, yang ingin bersama-sama membangun Kota Surabaya yang damai, religius, dan sejuk,” tandasnya

(Redho)