Alfianur menjelaskan, rompi yang diberikan kepada Wali Kota Eri pada saat itu juga tidak ada simbol-simbol politik. Secara rinci, ia memaparkan, di bagian depan rompi sebelah kanan terdapat tulisan nama Eri Cahyadi, dan di atasnya terdapat lencana bendera merah putih. 

Sedangkan di bagian sebelah kirinya, terdapat lencana (logo) bertuliskan ‘Pemuda Muhammadiyah’ warna merah melingkar. Lalu pada sisi bawahnya juga terdapat tulisan Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya. 

“Kemudian di bagian belakangnya ada logo Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) jadi, ini adalah pasukan keamanan dari Muhammadiyah maupun organisasi otonom Muhammadiyah,” jelasnya. 

Dia menegaskan, jika ada pemberitaan yang berkaitan dengan politik tersebut, tentu saja tidak benar. Rompi itu diberikan kepada Wali Kota Eri murni sebagai tanda penghargaan, karena saat itu ia dinobatkan sebagai Dewan Kehormatan Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya.