“Program itu jika ditarik ke dalam tupoksi sebagai Pj bupati, termasuk dari 10 tugas pokok tersebut bidang investasi. Kan kalau pariwisata berkembang, ekonomi UMKM terangkat sehingga investasi itu bisa tinggi,” tukasnya.

Secara khusus bahkan kata Sugiat, pihaknya akan mengonsentrasikan pembangunan di bidang pariwisata yang impact atau multiplier efeknya sangat besar.

“Untuk Kabupaten Jombang sudah turun RDTR nya. Di wilayah utara Brantas, pengembangan dan pembangunannya ke arah industri. Nah, itu terkait penanganan investasi,” sergahnya.

Pembicaraan gayeng pun terjadi. Berbagai persoalan baik soal politik, ekonomi, sosial, hingga budaya dibahas bersama wartawan dan pengurus PWI Jatim.

Kita Kembangkan Wayang Topeng

Bahkan, ketika Pj Bupati Sugiat, melontarkan keinginannya untuk mengembangkan sektor pariwisata berjanji akan melakukan banyak evaluasi.

“Itu tadi soal semisal Seni Wayang Topeng Desa Jati Duwur, Kecamatan Kesamben, itu akan kita diskusikan lebih serius. Itu sangat potensial,” ujarnya.

Sugiat juga mengapresiasi upaya pengurus PWI Jatim yang selama ini mendampingi pemberdayaan masyarakat Desa Jati Duwur, Kesamben, Jombang dalam meng-uri uri budaya warisan adiluhun nenek moyang Wayang Topeng, sebagai kearifan lokal.

Terkait aset daerah, kata Sugiat, pihaknya juga akan terus mengefektifkan kinerja Tim Penyelamat Aset Daerah (TPAD), di seluruh Kabupaten Jombang.

“Termasuk kita akan kaji dan evaluasi aset kita di Simpang Tiga eks Terminal Kota Jombang. Bagaimana pula perkebunan BUMD Jombang bisa mendongkrak PAD,” ujarnya, mantan Kepala BID Sulbar ini.

Pria kelahiran Gudo, Jombang ini, juga berkeinginan memadukan seluruh sektor Pariwisata sehingga bisa menarik wisatawan ke daerah, dan mendongkrak ekonomi masyarakat.
Tak ketinggalan Sugiat juga cerita tentang pengalaman pertama menjabat Pj Bupati Jombang yang sempat dibully karena mengatakan sat set dan ada caleg yang tanpa izin memasang fotonya.

“Tapi yang bersangkutan sudah meminta maaf dan sudah kita copot spanduknya. Ada pula media yang kita adukan ke Dewan Pers dan Somasi, sebagai pelajaran bagaimana kaidah jurnalistik diterapkan,” ujarnya.

Saat ini situasi sudah kondusif dan semua memahami tipologi kepemimpinannya yang lugas dan fair. Termasuk menjunjung tinggi profesionalitas sebagai pegawai dan ASN Pemkab Jombang.

“Soal geopolitik dan situasi di Jombang, di Pemilu 2024 ini kita berharap berjalan kondusif, berjalan aman dan damai,” ujarnya.

Meski demikian bahwa dirinya bukan Superman. Karena itu, pihaknya dalam memimpin Kabupaten Jombang akan berkolaborasi dan bekerjasama dengan legislatif (DPRD) sebagai mitra, dengan OPD dan tokoh masyarakat.