“Mari bersama-sama tingkatkan keprofesionalan, jaga marwah wartawan. saya rasa KJJT tingkatkan kesadaran anggotannya untuk liputan dibidang mencerdaskan anak bangsa, yakni berita pendidikan,” ungkap sembari menambahkan statment ini merupakan Evaluasi.

Lanjut Darmantoko yang saat ini menggeluti bisnis bebatuan akik, permata, serta liontin itu. Menurutnya Wartawan adalah orang intelektual.

“Bagaimana tidak intelektual, yang ditulis khususnya pejabat yang notabennya orang intelektual. Jadi harus kita imbangi, contoh mampu mengedukasi dirinya sendiri secara berkelanjutan, agar dirinya menjadi cerdas dan berintelektual. Wartawan harus bisa mencerdaskan masyarakat, dalam hal ini wartawannya harus cerdas terlebih dahulu,” beber Darmantoko.

Karya jurnalistik adalah produk intelektual. Mengapa? Selain menyajikan dua alat bukti yaitu fakta-fakta empiris dan pembenar dari saksi serta klarifikasi dari ahlinya, pakar sehingga dengan begitu berita atau news mengedepankan kebenaran yang sebenarnya dan dengan demikian news atau berita merupakan produk intelektual, kesimpulan diskusi KJJT.

Sambung katanya, Wartawan harus mampu memberikan Informasi yang edukatif, informasi menghibur, dan informasi yang berisi penjelasan, selain itu wartawan juga harus memiliki naluri.

Diskusi tersebut semakin seru, Supriadi mantan wartawan memorandum yang saat itu ikut dalam ajang silaturahmi, mengatakan hal kunjungan ini merupakan hal yang positif, menurutnya selain silaturahmi pihaknya juga berkeinginan menambah ilmu jurnalistik.

“Saya berharap rekan-rekan jurnalis bisa memanfaatkan KJJT untuk menimba ilmu dan pengalaman dari para pembimbing dan pengajar yang sudah ditunjuk KJJT,” ujar wartawan senior itu (08/02/2024).