Sekilas Sejarah Hansip

Dikutip dari detikNews, keberadaan hansip sering kali dipakai oleh penguasa untuk memaksakan kehendaknya. Di masa damai, mereka menjadi bagian dari alat penekan, sedangkan di masa konflik hansip pun dipakai untuk bantuan tempur. Verena Beittinger-Lee, dalam ‘(Un) Civil Society and Political Change in Indonesia: A Contested Arena’, menuliskan bahwa hansip merupakan bagian dari pembentukan milisi sipil oleh negara.

Ide pembentukan hansip dibidani Jenderal AH Nasution pada 1961, tapi secara resmi baru dilakukan melalui Keputusan Presiden No 48 Tahun 1962. Keppres tersebut ditandatangani Presiden Sukarno 58 tahun silam, tepat hari ini, 19 April 1962. Sejak saat itu, hansip berada dalam koordinasi di bawah militer sebagai komponen pertahanan keamanan.

Jejak hansip dalam sejarah mulai direkam. Mereka antara lain terlibat dalam penangkapan anggota PKI pada 1965. Aksi paling cemerlang adalah penangkapan Letkol Untung di Tegal. Hansip ikut menangkap Untung yang dikira seorang copet dalam bus tujuan Semarang. Hansip juga ikut berperan dalam pertempuran dengan Pasukan Gerilya Rakyat Serawak/Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (PGRS/Paruku).

Pada 1972, pembinaan hansip diserahkan dari Menteri Hankam/Pangab kepada Menteri Dalam Negeri melalui Keppres No 56 Tahun 1972. Telegram bersama kedua menteri menyebutkan tiga unsur partisipasi hansip, yakni perlindungan masyarakat, kamra, dan wanra.

Toh begitu, hansip tetap terlibat dalam peperangan ketika konflik Timor Timur pecah. Buku ‘Chega 2’ yang dituliskan oleh Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di Timor Timur menyebutkan beberapa data statistik mengenai penculikan dan pembunuhan Fretilin oleh hansip. Aksi ini terkadang dilakukan hansip sendiri atau bersama tentara.