LAHAT – keluarga pengantin Pria dari Hendra Mandala Putra,.SH, mengikuti tradisi Pantauan di Desa Lesung batu, Kecamatan Pagar Gunung,kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel),Minggu 27/08/23

Tradisi Pantauan tersebut dari keluarga pengantin pria/ menurut sapaan dari keluarga pengantin wanita dari adat turun temurun desa lesung batu. Ya itu (SIMA) atau keluarga pihak besan.cukup bermakna memanggil. Artinya mengundang keluarga pengantin laki-laki, untuk datang pada setiap rumah keluarga dari mempelai perempuan.

Momen perkenalan memperkenalkan kepada keluarga dan kerabat dalam tradisi Pantauan ini turut di hadiri oleh keluarga pihak pengantin pria dan keluarga dari Indralaya Ogan Ilir. Bersama Pemimpin Umum dari media Beritapemerhatikorupsi. Ya itu Anang Badri dan segenap keluarga inti dari Hendra Mandala Putra.,SH.

“.Tradisi pantauan sendiri masih melekat di Kabupaten Lahat khususnya warga asli lahat

Sebelum dilaksanakan Pantauan, warga atau kerabat mempelai akan terlebih dahulu menyiapkan makanan atau sajian bagi keluarga pengantin. Pihak besan/ SIMA.


Pantauan sendiri dilaksanakan sebelum hari H resepsi pernikahan, hingga menjelang hari akad nikah.

Kerabat atau warga yang sudah menyiapkan sajian akan menunggu atau menjemput keluarga pengantin datang ke rumah.

Setibanya di rumah warga yang menggelar pantauan, terjadi intraksi dan perkenalan dengan pasangan mempelai apalagi jika salah satu pasangan mempelai bukan warga Lahat atau bukan warga satu desa.

Selain menanyakan asal usul, warga yang menggelar pantauan biasanya akan memperkenalkan hubungan kekerabatan antara keluarga mempelai dengan warga yang menggelar pantauan.

Perkenalan ini dimaksudkan juga,
saat kedua mempelai sudah melaksanakan pernikahan dan memulai kehidupan di masyarakat akan tahu sanak keluarga dan kerabat.

Sehingga jalinan silaturahmi tetap tersambung bagi generasi penerus.Saat melaksanakan tradisi pantauan,keluarga pengantin sendiri butuh tenaga ekstra.

Pasalnya, tak sedikit warga yang melaksanakan pantauan hingga belasan bahkan puluhan rumah.
Sehingga keluarga pengantin harus berjalan, berkeliling dan naik turun rumah warga yang melaksanakan pantauan.

Tak hanya itu, makanan yang disajikan cukup lezat dan istimewa untuk keluarga pengantin yang harus dimakan oleh keluarga yang melaksanakan pantauan dari pihak SIMA,atau keluarga besan.

( Hendra Mandala Putra..SH )